1. Rocky Marciano
Pada periode 1947 hingga 1956, Rocky memenangi 49 pertandingan tanpa
putus. Memang, ada petinju lain dengan rekor kemenangannya lebih banyak
seperti Jimmy Wilde (103 menang), Pedro Carrasco (93 menang), Sugar Ray
Robinson (91 menang) dan Julio Cesar Chavez (81). Akan tetapi, hanya
Rocky Marciano, petinju Amerika berdarah Italia ini, yang menang
sebanyak itu tanpa pernah ternoda kekalahan.
2. Wilt Chamberlain (Basket)
Dalam kurun 1961-1963, dia sempat memenangkan 126 pertandingan
berturut-turut dengan skor tiap pertandingan selalu lebih dari 20 poin.
Dia adalah teror bagi tim lawan, bahkan rekor skor 100 poin pun sempat
dibuat olehnya dan sulit terulang pemain lain selepas itu. Jika
dikalkulasikan, rata-rata Wilt Chamberlain mencetak 50 skor per
pertandingan.
3. Pele (Sepak Bola)
Pele pertama kali muncul di Piala Dunia pada tahun 1958 sebagai pemain
muda berumur 17 tahun. Dia mencetak gol pertamanya di Piala Dunia ketika
bermain melawan Wales di perempat-final, pertandingan kedianya di Piala
Dunia. Saat usianya baru menginjak 17 tahun 239 hari, Pele dinobatkan
sebagi pencetak gol termuda dalam sejarah Piala Dunia. Kehebatan Pele
semakin terlihat ketika mencetak hattrick di pertandingan semi final
melawan Perancis. Sampai sekarang, Piala Dunia 1958 di Swedia dikenang
sebagai awal karier sang legenda. Tak berlebihan rasanya jika FIFA
sampai menjulukinya sebagai King of Football. Pernah mencetak delapan
gol dalam satu pertandingan tahun 1964, Pele juga mencatatkan diri
sebagai pemain yang pernah enam kali mencetak lima gol dalam satu
pertndingan, 30 kali quattrick, dan tak kurang dari 92 kali hattrick.
sepanjang karirnya, Pele membukukan 1.281 gol dalam 1363 pertandingan.
4. Sebastien Loeb (Mobil Rally)
Sejak 2005, pria Prancis ini memenangkan tujuh gelar kejuaran reli dunia
utama. Hebatnya, dia memenangkan gelar ini saat masih masuk tim besar,
maupun saat akhirnya dia mendirikan tim sendiri dalam kejuaraan
tersebut. Loeb juga dipuji karena gelar yang dimilikinya dinilai fair
dan mutlak mengalahkan lawan-lawannya.
5. Michael Phelps (Renang)
Pada final Olimpiade tahun 2010, Phelps memenangkan delapan gelar
sekaligus, sehingga kerap disebut perenang terbaik sepanjang sejarah.
Kontroversi memang datang kemudian soal keabsahan dia menjadi juara
renang 100 meter, maupun saat dia tersangkut kasus narkotika. Akan
tetapi, tak ada yang bisa membantah kehebatannya.
6. Alexander Karelin (Gulat)
Pada periode 1987 sampai 2000, Kareli tak terkalahkan dalam kompetisi
internasional yang diikutinya. Media massa asing menjulukinya The Beast
and The Experiment, meski dia tak begitu mempedulikan julukan. Yang
penting, siapapun lawannya di matras akan dikalahkannya. Karena itu, tak
perlu heran jika dia memenangkan tiga medali emas Olimpiade dan
sembilan kali juara dunia gulat!
7. Edwin Moses (Atletik)
Selama kurun 1977 hingga 1987, dia telah memenangkan 122 lomba lari
jarak 400 meter tanpa cacat. Percaya atau tidak, selama sepuluh tahun
lamanya, dia tak pernah berada di rangking kedua sekalipun. Dia juga
menjadi juara Olimpiade dua kali.
8. Esther Vergeer (Tenis tunadaksa)
Sejak 2003, petenis tunadaksa berusia 29 tahun dari Belanda, Esther
Vergeer, memenangkan 413 pertandingan tak terkalahkan. Karenanya, dia
memenangkan 37 grand slam serta lima gelar Paralympic Games, termasuk di
nomor ganda.Ester masuk dalam daftar olahragawan profesional paling
dominan sepanjang sejarah.
9. Emil Zátopek (Atletik)
Dalam periode 1948-1951, Emil memiliki rekor 75 kemenangan lomba lari
jarak jauh. Pria Ceko dengan julukan lokomotif ini memenangkan tiga
medali emas pada Olimpiade di Helsinki tahun 1952.
10. Rudy Hartono (Bulutangkis)
Rudy adalah atlet yang paling sering menjuarai tunggal putra ALL
England, turnamen yang hingga 1976 dianggap sebagai kejuaraan dunia
tidak resmi. Dalam kurun 1968-1976, Rudy delapan kali menjadi juara
(sekali kalah dari bintang Denmark Sven Pri di final 1975). Rudy juga
enam kali memperkuat tim Piala Thomas Indonesia kurun 1967-1982 dengan
hasil tiga kali juara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar